Makna perkalimat surat Al-Maidah ayat 1:• Larangan melakukan peperangan pada bulan-bulan yang diharamkan yaitu Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab | Musuh yang dibenci walau telah mencapai puncak kebencian sekalipun karena menghalang-halangi pelaksanaan tuntutan agama, masih harus diperlakukan secara adil |
---|---|
Aufuu yaitu memberikan sesuatu secara sempurna | Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu |
Larangan untuk menggangu, menyembelih dan menjual binatang hadiah atau binatang berkalung sebelum tiba di tanah haram | Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengetahui isi hati mu |
---|---|
Dalam surat Al-Maidah ayat 1, Allah menyeruh kepada seluruh kaum mukmin dengan memerintahkan untuk memenuhi perikatan maupun perjanjian yang telah terjalin diantara mereka maupun dengan Allah, kemudian Allah juga menyebutkan kebolehan untuk mengkonsumsi binatang ternak setelah disembelih | Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan diharamkan bagimu yang disembelih untuk berhala |
Kemudian Allah membolehkan berburu bagi hamba-hambaNya setelah melakukan tahallur dari ihram, dan melarang untuk bermusuhan yang disebabkan karena adanya kebencian yang besar, sedangkan Allah mengharamkan kebencian dan permusuhan dengan segala bentuk dan bahayanya.
3Dengan demikian, Allah SWT melarang untuk mengganggap halal binatang hadyu secara global | Ayat ini menunjukkan betapa al-Quran sangat menekankan untuk memenuhi akad ataupun janji secara sempurna |
---|---|
Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil | He holds unlawful all that God has declared unlawful, because God has so decreed it; whatever He has declared lawful is regarded as such for no other reason than that God, the Lord of all, has allowed His servants the use of it |
Selanjutnya dikatakan bahwa kebajikan dan taqwa adalah dua lafadz yang mengandung makna yang sama.
24